PONOROGO,-Kecamatan balong sering kita sebut dengan Kota Sayur. Pasalnya di desa-desa wilayah kecamatan balong ini para petani banyak yang menanam holtikultura khususnya sayuran sebagai kebutuhan sehari-hari. Meskipun tanaman tersebut termasuk tanamam musiman namun masyarakat di wilayah kecamatan balong mampu menyediakan berbagai sayuran, dan segala macam keperluan dapur.
Pasar Krempyeng balong bisa dikatakan pasar krempyeng terbesar di wilayah kabupaten ponorogo bahkan pasar krempyeng Songgolangit masih kalah ramai dibamding dengan pasar balong.
Aktifitas jual beli di pasar krempyeng balong ini dimulai sejak pukul 01.00 WIB. Ratusan penjual sayuran atau yang sering kita sebut OBROK, berdatangan ke pasar balong untuk mengisi daganganya sebelum pagi harinya keliling menjajakan dagangan ke desa-desa.
Dari pantauan lingkarkota.com hampir ada sekitar 300 stand penjual yang berjajar di wilayah barat perempatan balong berjajar kebarat hingga hampir sampai di depan kantor kecamatan balong.
Puncak dari aktifitas para pedagang sayur ini sekitar pukul 03.30- 04.30. Para penjual obrok berjubel untuk kulakan hingga terjadi kemacetan di jalur balong - ngumpul. "Tiap hari ya seperti ini mas, penuh oleh penuh oleh penjual obrok yang kulakan dagangan," terang warga sekitar.
Sementara menurut Supri, pemasok berbagai macam keperlian dapur saat di temui di standnya mengatakan bahwa aktifitasnya merupakan sumber pendapatan keluarga. "Ini sudah menjadi mata pencaharian masyarakat. Penjual obrok mulai dari mlarak keselatan, semuanya kulakan di sini karena disini lebih lengkap," terangnya.
Di tempat terpisah Agus, salah satu penjual obrok mengatakan bahwa aktifitas sebagai penjual obrok sudah digelutinya sekitar 4 tahun. Dari berjualan sayuran tiap hari dirinya bisa menyisihkan laba sekitar 100-200 ribu per hari."ya lumayan mas hasilnya, rata-rata 100 ribu, kalu ramai bisa 200 ribu penghasilan kami,"paparnya.(Ze Dien)