![]() |
Ilustrasi Google |
Alumni SMA Balong Ponorogo yang bekerja selama empat tahun sebagai TKW di Singapura dan kepulangan nya ke rumah karena mengambil cuti selama satu bulan.
“Anak saya sejak 4 tahun kerja pulang ya baru sekali ini, pada tanggal 28 November bulan yang lalu, setelah satu bulan di rumah kemarin harus balik lagi ke Singapura untuk kerja kembali,”Ujar Jemiran orang tua Yuni Indah.
Setelah melihat di media kalau pesawat Air Asia Surabaya-Singapura yang ditumpangi anaknya hilang kontak, dirinya langsung menyuruh anaknya yang lain untuk segera mencari informasi ke bandara, dan sampai sekarang juga belum ada jawaban apapun.
“ Sebelumnya tidak ada firasat apapun, disaat Yuni balik lagi dengan dijemput travel menuju Bandara Juanda,” ungkapnya sembari menahan kesedihan yang dalam.
Lebih lanjut ia menambahkan, ungkapan terima kasih yang mendalam disaat kedatangan Bupati Ponorogo Amin yang didampingi Camat serta Kepala Desa Balong kerumahnya, karena sudah juga ikut menaruh simpatik kepada keluarganya.
“Saya sendiri juga kaget dan saya terima kasih banyak yang mendoakan anak saya. Atas musibah ini sampai sekarang ibuknya belum bisa di temui karena seakan akan nggak percaya atas kejadian yang menimpa anaknya,”imbuh Jemiran yang bekerja sebagai petani ini.
Setelah mendengar pesawat yang ditumpangi putrinya, ketemu dan masuk laut langsung membuat Jemiran meneteskan airmata dan tetap berharap kalau putrinya bisa selamat.”Kami masih berharap Yuni selamat dan tidak menjadi korban pesawat naas seperti penumpang lain yang sudah ditemukan jasadnya,”pungkasnya.(Joko/Dee)