Alat yang dipasang oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Ponorogo ini, berfungsi untuk memberikan peringatan ketika ketinggian air sudah mencapai batas ambang ketinggian. Fungsinya, ketika tanda peringatan berbunyi (alarm), warga sekitar telah siap menyelamatkan diri dari bencana banjir.
Jika alat itu berfungsi baik. Jika ketinggian air sudah mencapai 1 meter, alarm alat tersebut mengeluarkan bunyi. Sebagai tanda agar masyarakat waspada terhadap datangnya banjir. Namun seperti yang terlihat pada Selasa, (18/11) saat usai hujan reda. Ketinggian air di sungai sekayu mencapai 1,5 meter. Namun alat tersebut tidak berfungsi alias rusak, alarm –nya pun tidak berbunyi.
Menurut salah satu warga setempat, Sumarto (38 tahun) mengungkapkan, alat pendeteksi tersebut kelihatannya tidak berfungsi. Pasalnya, saat ketinggian air sungai sekayu naik, alarm alat tersebut tidak berbunyi. Dengan rusaknya alat tersebut, warga sekitar sungai Sekayu berharap kepada Dinas terkait untuk segera memperbaikinya. Selama ini warga memang banyak bergantung tanda alarm untuk antisipasi banjir. Hampir setiap tahun, daerah sekayu mengalami banjir.
“Sudah lama rusak mas alat itu. Bahkan sejak musim penghujan tahun lalu, alat ini sudah tidak berfungsi. Para warga jadi khawatir terus mas. Apalagi jika datang musim penghujan, takut jika sewaktu-waktu banjir datang dan kami pun tidak tahu. Karena alat peringatan antisipasi banjir –nya rusak,” pungkasnya. * PRISNA