Mungkin kabar seperti itu tidak bisa kita salahkan akan tetapi ada satu sisi positif yang terkadang jarang atau bahkan tidak menjadi perhatian masyarakat luas. Dan pandangan miring masyarakat itu akhirnya di tepis oleh salah satu TKI Ponorogo Hari Nursiti.
Lanjutnya perempuan yang akrab disapa Maiya ini lahir di Desa Bungkal, Ponorogo 29 September 1983 lalu, menceritakan pengalaman hidupnya. Anak ke 4 dari 5 bersaudara ini Sejak tahun 2009 memulai menjalani hidup dengan suatu keadaan yang memaksanya untuk jauh dari suami dan kedua anaknya.
“Karena harus mengadu nasib untuk bekerja ke negeri seberang yaitu Hong Kong untuk menjadi TKW karena keadaan dan kondisi ekonomi,”imbuhnya.
Mencoba menggali bakat dengan mengisi waktu libur, seperti yang dilakukan salah satu Buruh Migran Indonesia (BMI) yang saat ini mengadu nasib di Kota Beton, Hong Kong. Hari Nursiti (29), perempuan yang akrab disapa Maiya ini selalu mengisi kesibukan dengan dunia fotografi di saat waktu liburnya. Dia bisa dibilang perempuan yang ulet, ditengah kesibukannya sebagai BMI.
![]() |
Salah Satu Hasil Karya Maiya |
Sebelum menekuni hobi sebagai Fotografer, biasanya disaat liburan Maiya hanya sebatas duduk-duduk nyantai bersama teman-teman BMI lainnya. Watak perempuan dengan zodiak Libra memang mempunyai naluri yang kuat, mencoba berfikir untuk mengisi liburannya dengan aktifitas lainnya yang positif dan bermanfaat.
“Awalnya hanya sekedar coba-coba, dengan hanya bermodal memiliki sebuah camera untuk jepret sana jepret sini membidik teman-teman sebagai obyek, dan ternyata banyak yang suka dengan hasil foto saya,”terangnya.
Belajar dari kesederhanaan dan otodidak Maiya memulai menganalisa hasil bidikannya dan terus mencoba untuk lebih sempurna lagi. Nampak perempuan berparas ayu ini lama-kelaman mulai senang dengan hobi jepretan cameranya. Dan pada akhirnya dia merasa telah menemukan dunianya barunya. Selain bekerja untuk kelangsungan ekonominya keluarga di Indonesia.
Dengan tidak ada rasa canggung, Maiya mencoba ikut Hunting bersama Fotografer senior yang ada di lingkungan (Hongkong) tempat Maiya bekerja.
“Dari situ saya mulai mendapat pembelajaran dan pengalaman dalam dunia fotografi, para seniornya pun menganggap saya nggak bisa dipandang sebelah mata hasil jepretannya,”jelasnya dengan rasa malu.
Maiya yang punya keinginan untuk membuka Studio Foto di saat pulang kampung nanti, kini mulai dikenal di kalangan BMI dan masyarakat Hong Kong, pada akhirnya hobi nya ini menjadikan tambahan pemasukan karena sering kali di panggil untuk mendukumentasi atau menfoto orang-orang yang mengenal dirinya. Sebuah keinginan dan cita-cita yang maha luhur dari sosok perempuan TKI bernama Hari Nursiti.*(dee)