Headlines News :
Home » , » Awas, Ponorogo di Kepung Demam Berdarah

Awas, Ponorogo di Kepung Demam Berdarah

Written By Unknown on Tuesday, January 27, 2015 | 9:23 PM


Ilustrasi/net
      PONOROGO,- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ponorogo, menyatakan meningkat tajam. Peningkatan jumlah kasus tersebut bertambah dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Pelonjakan kasus diperkirakan masih terus berlanjut mengingat puncak musim penghujan pada Februari mendatang.

    ‘’Memang meningkat, tapi sepanjang ini masih tertangani,’’ kata Kabid Pengendalian Penyakit P2PL Dinkes Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti.

      Dia menambahkan, beberapa kasus yang ditemukan sudah masuk kategori dengue shock syndrome (DSS) dengan salah satu pertanda klinis pendarahan hebat di saluran pencernaan. Untuk riciannya, sebanyak tiga kasus DSS di RSUD dr Harjono. Sedang, satu pasien lain tercatat di RSU Muhammadiyah. Namun, masih menurut Ayu, belum ada pasien meninggal akibat virus dengue tersebut.

     ‘’Kami terus berkoordinasi dengan Dinkes Jatim terutama setelah penetapan status KLB (kejadian luar biasa) di sejumlah kabupaten dan kota,’’Terangnya.

      Dinkes Provinsi memang menetapkan status KLB untuk sebelas kabupaten dan kota di Jawa Timur. Kendati Ponorogo tidak masuk status KLB, sebab, tiga daerah tetangga yakni, Kabupaten Ngawi dan Kota Madiun serta Trenggalek tercatat KLB DB.

      Dengan cuaca lembab serta berangin kencang seperti saat ini penyebaran nyamuk bisa mencapai kiloanmeter.‘’Jarak terbang nyamuk sejatinya hanya berkisar 100 meter. Tapi kalau dibantu angin bisa mencapai 1 hingga 2 kilometer,’’jelasnya.

       Selain itu, kelembaban yang cukup tinggi membuat masa inkubasi nyamuk lebih cepat. Nyamuk hanya memerlukan waktu tujuh hari untuk menetas. Selain itu, satu nyamuk betina bisa menghasilkan 100 hingga 300 telur dalam satu siklus. Nyamuk aedes aegypti memiliki lambung yang lebih besar. Tak urung, satu nyamuk mematikan tersebut bisa menggigit lebih dari satu manusia.

      ‘’Nyamuk betina bisa bertahan hingga dua bulan. Selama itu mereka tetap memerlukan darah manusia untuk membuahi telur-telurnya,’’Jelasnya.*(Dee)

Share this article :
 
Support : Support Website | Balai Kota |
Powered by PERS PONOROGO
Copyright © 2015. Lingkar Kota : Informasi Berdasarkan Data Dan Fakta - All Rights Reserved
Template Design by Ze Dien Published by Balai Kota Supported by Wengker.com