PONOROGO,- Kepala Kantor
Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ponorogo, Muhadi telah melakukan
pemotongan terhadap tunjangan profesi guru dibawah Kementrian Agama. Diduga ada
oknum yang bermain dan mengatasnamakan pimpinan.
“Saya merasa dilecehkan
dengan ulah oknum tidak bertanggung jawab itu,” terangnya.
Ditambahkannya, pihaknya
tidak pernah mengeluarkan permintaan tertulis maupun lisan agar guru menyetor
uang terima kasih.
Menurutnya, pihaknya berani
menjamin tidak ada pemotongan pencairan tunjangan profesi guru. “Kalau ada yang
minta uang, tidak ada hubungannya dengan pimpinan, itu oknum,” tegasnya.
Sebelumnya ada pengaduan dan
keresahan diantara para guru yang berada dibawah Kementrian Agama, dimana
tunjangan profesi guru harus dipotong setiap bulannya dengan besaran
berfariasi.
Kita dapat tunjangan yang dicairkan setiap
enam bulan sekali, terkadang satu tahun sekali, namun ada oknum dari Kemenag
Ponorogo yang melakukan pemotongan sebesar 10 ribu untuk guru non PNS,
sedangkan untuk guru yang sudah PNS dipotong 20 ribu untuk setiap bulannya. Sementara,
kalau kita ngomong langsung ke kemenag nanti malah rame mas," terang guru MI
yang minta namanya dirahasiakan.
Pemotongan tunjangan tersebut dinilai sangat memberatkan, terlebih pada guru yang non PNS, dimana sudah banyak potongan yang dilakukan oleh Kemenag.
Pemotongan tunjangan tersebut dinilai sangat memberatkan, terlebih pada guru yang non PNS, dimana sudah banyak potongan yang dilakukan oleh Kemenag.
"Kita merasa janggal di sini,
sebab tidak ada pemberitahuan. Kalaupun potongan pajak, atau apapun kan ada
penjelasan nya namun untuk pemotongan ini tidak ada. Sebenarnya banyak juga
guru madrasah yang mengalami pemotongan bahkan bisa jadi semua guru yang ada di
Ponorogo. Hanya saja, mereka tidak berani dan lebih memilih diam. Kita hanya
ingin tahu saja, benar ada potongan dan untuk apa," ungkapnya.*(Dee/Tim)