PONOROGO,- Kegiatan pameran dan bazar kerajinan batu akik dari kecamatan Ngrayun kabupaten Ponorogo di warung kopi WAKOKA jalan menur, Minggu (25/01) berlangsung sukses .
Pengunjung datang dari bergagai wilayah kabupaten Ponorogo dan bahkan ada juga yang dari wilayah Pacitan, Wonogiri , Madiun dan Trenggalek, Magetan.
"Alhamdulillah mas di luar dugaan, ini kegiatan perdana di yang kebetulan di warung saya Wakoka dan ternyata pengunjung luar biasa, selamat, acara pameran batu akik has Ponorogo sukses besar," ujar Pak Gecol pemilik warung Wakoka jalan Menur.
"Alhamdulillah mas di luar dugaan, ini kegiatan perdana di yang kebetulan di warung saya Wakoka dan ternyata pengunjung luar biasa, selamat, acara pameran batu akik has Ponorogo sukses besar," ujar Pak Gecol pemilik warung Wakoka jalan Menur.
Sementara ketua panitia Haryoko Kades Mrayan mengatakan bahwa kegiatan tersebut terselenggara atas inisiatif para pengrajin akik di Ngrayun dengan dukungan Muspika kecamatan Ngrayun. Menurutnya para pengrajin akik Ponorogo mempunyai asosiasi yang di beri nama Selo Aji.
"Kita di ponorogo sudah punya asosiasi mas, Selo Aji, selo adalah batu, aji adalah berharga selo aji adalah batu yang berharga, sementara di kecamatan Ngrayun asosiasi kita namanya Baron Grindulu"terangnya.
"Kita di ponorogo sudah punya asosiasi mas, Selo Aji, selo adalah batu, aji adalah berharga selo aji adalah batu yang berharga, sementara di kecamatan Ngrayun asosiasi kita namanya Baron Grindulu"terangnya.
Lebih lanjut Kades Mrayan yang akrab disapa Mbah Teo ini menjelaskan bahwa kegiatan dalam rangka launching dan basar kerajinan batu akik asal ngrayun tersebut merupakan titik awal untuk mengenalkan bahwa di Ponorogo sebetulnya punya sumber daya alam yang luar biasa dan tidak kalah dengan wilayah lain.
"Selama ini banyak sekali bahan baku cincin akik yang berkwalitas berasal dari Ngrayun, sebelumnya masyarakat menjual ke luar wilayah dalam bentuk bahan mentah, kedepan kami bertekat akan mengolah sendiri menjadi kerajinan batu akik asli Ponorogo kususnya Ngrayun," paparnya.
"Selama ini banyak sekali bahan baku cincin akik yang berkwalitas berasal dari Ngrayun, sebelumnya masyarakat menjual ke luar wilayah dalam bentuk bahan mentah, kedepan kami bertekat akan mengolah sendiri menjadi kerajinan batu akik asli Ponorogo kususnya Ngrayun," paparnya.

" Di Ngrayun terdapat banyak sekali jenis batu yang bisa dijadikan kerajinan akik, kedepan kami berharap pemerintah bisa membantu menguji lab batu asal Ngrayun, sehingga bisa di akui dan bisa menjadi icon kabupaten Ponorogo selain kesenian reyog,"harapnya. (zdn/tim)