PONOROGO,-Ibarat bumi dan langit, kehidupan para pejabat di pemerintah kabupaten Ponorogo dibanding dengan Mbah Katirah Cublik, warga rt : 05 rw : 03 dukuh Kalisobo Desa Grogol Kecamatan Sawo yang hanya bisa tidur di gubug reyot dari bambu. Ibarat kacang lupa kulitnya, mereka para pemangku jabatan duduk santai di korsi embuk, tidur dirumah mewah kayu jati, tanpa peduli dari mana asalnya kemewahan yang mereka nikmati saat ini. Buta atau tulikah mereka?
Awal tahun 2015, merupakan awal dari segala kepedihan dan derita hidup Mbah Katirah Cublik. Rumah gubug bambu nenek tua berusia 70 tahun yang berukuran sekitar 4x5 meter yang memang sudah reyot dimakan usia ini luluh lantah diterjang hujan angin. Beruntung saat itu Mbah Katirah Cublik ini tidak tertimpa reruntuhan rumahnya. Akhirnya mbah katirah terpaksa ikut dengan Nyoto, salah satu tetangga dekat.
Beberapa hari tidur dan makan di rumah tetangga tampaknya mbah cublik merasa tidak enak dan terus meratapi nasib rumahnya yang roboh. Mengetahui hal tersebut akhirnya warga sekitar kerja bakti membuatkan rumah lagi buat mah cublik. Dengan biaya dan peralatan seadanya, dibuatkanlah rumah bambu lagi oleh warga lingkungan sekitar, walau berukuran lebih kecil hanya sekitar 2x3 meter.
Belum lama mendiami rumahnya, akhir akhir ini, mbah cublik menderita sakit dan kondisinya sangat memprihatinkan. Dia hanya bisa tertidur seorang diri gubuk bambu ditengah kebun jagung miliknya. Tak bisa di bayangkan jika malam datang, apalagi hujan turun. “Pasrah,” itulah mungkin kata yang ada di benak Mbah Katirah Cublik ini. Kalau dalam pelajaran Ilmu Pengeetahuan Alam, tumbuhan pada malam hari akan mengeluarkan CO2, berarti tempat istirahat mbah Cublik saat ini justru yang membuat kondisi sakitnya akan semakin parah.
Kehidupan Mbah Cublik saat ini hanya mengandalkan uluran tangan Nyoto dan tetangga sekitar. Namun Nyoto sendiri tidak bisa berbuat banyak karena kondisinya juga pas-pasan.”Saya dan tetangga dekat hanya bisa membantu memberikan makan mas, dan tiap ada kesempatan menjenguknya. Mau ke siapa lagi, mbah Cublik ini sudah tidak punya siapa-siapa lagi,”terang Nyoto.
Sementara itu, Kepala Desa Grogol Rohmat menjelaskan bahwa pihaknya sudah berusaha meminta bantuan ke pemerintah melalui dinas Sosial, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan terealisasi.”Saat bencana kita sudah laporkan mas, Babinsa juga ikut melaporkan, tapi sampai saat ini tidak ada bantuan yang di berikan oleh Pemerintah Daerah kepada Mbah Katirah. Kita sendiri pemerintah Desa sudah memberikan bantuan sejumlah uang,”terang kades.(zdn)
Home »
SOSIAL BUDAYA
» Mbah Katirah Cublik Hidup Sebatangkara di Gubug Bambu
Mbah Katirah Cublik Hidup Sebatangkara di Gubug Bambu
Written By Unknown on Thursday, March 26, 2015 | 9:30 PM
Label:
SOSIAL BUDAYA