Dari pengamatan dan keterangan warga dimana talut itu berada, hancurnya sayap dam karena musim penghujan saat ini. Salah satu pengurus Kelompok Tani Bancaran, Nurcholis mengatakan kini semua sayap dam di sisi timur hancur luluh lantah dan menggerus areal persawahan milik Katiyo, salah seorang petani setempat. “Jika hujan deras turun lagi, bukan tidak mungkin semua bagian dam hancur,” kata Nurcholis.
Curah hujan yang tinggi membuat air meresap cepat ke sekitar talud. Tanah pun bergerak dan akhirnya talut ambrol luluh lantah. Cek Dam Duwet merupakan sarana irigasi vital bagi ratusan petani yang berada di 4 Desa yaitu Desa Padas, Bungu, Bancar dan Bediwetan, Kecamatan Bungkal. Irigasi dari Cek Dam Duwet saat ini mampu mengairi ratusan hektar areal persawahan di wilayah tersebut.
Menurutnya para petani berinisiatif melakukan kerjabakti memperbaiki sementara sayap dam yang rusak. “Kalau dibiarkan tentunya akan menghambat program pemerintah dalam swasembada pangan seperti yang diprogramkan Presiden Jokowi,” imbuhnya. Oleh sebab itu, pihaknya dan petani lainnya berharap Pemkab Ponorogo segera memperbaiki dam tersebut. “Mudah-mudahan segera diperbaiki,” pintanya.*(Dee)
