Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Suli Da'im |
PONOROGO (LK) – Komisi
EDPRD Jatim menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden penyerangan
sekelompok orang terhadap umat beragama yang tengah shalat Ied di Kabupaten
Tolikara, Papua saat Idhul Fitri, Jum’at (17/7) lalu.
Menurut Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Suli Da’im,
peristiwa itu kembali menyegarkan ingatan kita bahwa salah satu pekerjaan rumah
kerukunan bangsa ini adalah bagaimana menyelesaikan persoalan kasus-kasus
intoleransi.
Pihaknya mendesak
negara untuk hadir melindungi dan memenuhi hak-hak dasar warga negara di Papua,
khususnya hak atas rasa aman dan hak atas kebebasan beragama. “Pemerintah harus
sungguh-sungguh menguarai kasus Tolikara ini dengan menegakkan hukum bagi
siapapun yang terlibat pada insiden ini,” tegas Suli Da’im. Lebih lanjut
Politisi PAN ini menilai Kasus Tolikara bisa memicu disintegrasi bangsa dan
menciderai hak sebagai warga NKRI yang dilindungi UUD 1945 untuk menjalankan
ibadahnya sesuai dengan kenyakinannya masing-masing.
“Jangan sampai kejadian ini menguap begitu saja tanpa ada
penindakan bagi pelaku yang merongrong persatuan dan kesatuan bangsa,”
tambahnya. Dia juga berharap seluruh elemen bangsa untuk memahami persoalan
Tolikara secara utuh agar tidak terlena pada persoalan lain yang justru lebih
butuh perhatian serius.
Kepada masyarakat, Suli
minta agar tetap meningkatkan kewaspadaan tehadap upaya adu domba sesama
warga masyarakat. “Umat Islam harus menahan diri jangan sampai terprovokasi
oleh pihak-pihak yang menginginkan pudarnya nilai persatuan dan kesatuan bangsa,”
paparnya.
Kasus Tolikara menurut pria kelahiran Lamongan yang biasa
disapa Kang Suli tersebut, harus menjadi pelajaran bagi seluruh rakyat agar
isu-isu HAM yang selama ini berkembang di NKRI cenderung tidak
proporsional itu bisa memberikian
pendidikan dan informasi yang sebenarnya. Selain itu, dia juga
minta polisi untuk menuntaskan kasus itu dengan profesional dan mandiri dengan
menangkap siapa pun pelakunya untuk dimintai pertanggung jawaban hukum.
“Sekali lagi ini serius dan sangat sensitif. Polisi harus
menuntaskannya,” terang Suli Da’im.
Seperti diberitakan, di saat umat Islam tengah merayakan Idul Fitri di
halaman Koramil 1702 terjadi penyerangan dan pembubaran terhadap jamaah shalat
ied. Juga terjadi pelemparan terhadap mushalla Baitul Mutaqin yang berada di
sekitar lokasi kejadian. (cholis)