Konjen Jepang di Surabaya saat mengunjungi MTs Al-Ishlah. (Foto : Cholis/LK) |
Peresmian proyek pembangunan fasilitas sekolah MTs Ma’arif Al-Ishlah dilaksanakan Rabu (12/8) di Gedung MTs Ma’arif Al-Ishlah. Selain dihadiri oleh oleh Kepala Kemenag Ponorogo, Hadi Mukharom, Muspika Bungkal, Kepala Desa Kalisat, Kepala Sekolah dan Pengajar MTs Ma’arif Al-Ishlah beserta para wali murid maupun pelajar, juga tampak hadir Konjen Jepang di Surabaya Yoshiharu Kato maupun Konsul Muda, Toshiaki Hirase.
Yoshiharu Kato menyampaikan, kerja sama yang direalisasi Pemerintah Jepang melalui Konsulat Jendral Jepang di Surabaya ini merupakan hasil pajak masyarakat Jepang. Meskipun diakui oleh Yoshiharu Kato di Jepang masih terdapat masyarakat yang juga membutuhkan, namun pemberian bantuan proyek bidang pendidikan ini sebagai upaya kerjasama bilateral antar kedua negara yang selama ini terjalin.
“Tujuan kami adalah untuk menambah kelas disekolah, karena berdasarkan data kami, MTs Ma’arif Al-Ishlah selama ini kami nilai kurang layak, terlebih setiap tahun muridnya semakin bertambah, tapi sekolahnya tidak memadai, sehingga siswa tidak bisa ditampung,” ujar Yoshiharu Kato. Lebih lanjut dia menambahkan program penyediaan fasilitas sekolah ini untuk mendukung penyediaan fasilitas sekolah sebagai investasi pendidikan untuk pembangunan sumber daya manusia lebih baik.
Dia berharap, di masa mendatang, akan banyak orang Indonesia, khususnya pelajar dari MTs Ma’arif Al-Ishlah berbakat yang lahir, menjadi pemimpin yang berperan aktif di Asean, benua Asia dan di dunia. Dengan peningkatan taraf pendidikan, masyarakat yang sejahtera bisa diwujudkan.
Sementara itu Kepala Sekolah MTs Ma’arif Al-Ishlah, Suwadi, M.Pd.I mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia, Bapak/Ibu Guru MTs Ma’arif Al-Ishlah yang telah bekerja maksimal demi kemajuan sekolah MTs Ma’arif Al-Ishlah. “Terima kasih atas bantuan Program Hibah Grassroots Human Security Project dari pemerintah Jepang ini,” jelas Suwadi, M.Pd.I.
Dia menjelaskan bahwa MTs Ma’arif Al-Ishlah menerima hibah sebesar sebesar 64.777 Dolar AS atau setara Rp 767.105.327 yang telah digunakan untuk membangun gedung atau 2 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan dan 3 ruang kamar mandi atau toilet serta 96 unit meja-kursi siswa. Keberadaan ruang kelas baru diharapkan dapat menambah motivasi para guru dan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. “Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) siswa,” paparnya. (cholis)