PONOROGO, (LK),- Kantor Pengawas Pemilu Kabupaten
Ponorogo di pasangi peledak oleh sejumlah orang sebuah ormas. Hal itu menyusul
ricuhnya pemilihan Bupati dan Wakil bupati serentak. Massa marah karena merasa
aspirasinya tidak diperhatikan. Beruntung tim Jihandak mampu menjinakannya
dalam dengan cara diledakan. Suasana tersebut merupakan bagian dari skenario simulasi pengamanan Pilkada yang digelar Polres Ponorogo. Kegiatan digelar pagi tadi di sekitar kawasan Alun-alun Ponorogo. Hadir dalam acara tersebut jajaran Forpimda, KPU, Panwas Kabupaten Ponorogo dan semua steakholder.
Dalam acara tersebut diperlihatkan prosedur
penanganan massa oleh jajaran kepolisian. Sejak upaya mediasi hingga penanganan
konflik. Bahkan dipertunjukan prosedur olah TKP dan penjinakan bahan peledak.
Kapolres Ponorogo, AKBP Ricky Purnama, menuturkan
kegiatan tersebut digelar untuk mengukur kemampuan jajarannya dalam upaya
penanganan konflik khususnya mengamankan pilkada pada 9 Desember mendatang.
”Ini
merupakan kosolidasi terakhir sebelum tanggal 24 Agustus nanti yang merupakan
dimulainya tahapan pilkada oleh KPU,”ujuarnya.*(Dee/Tim)
