![]() |
Anggota DPR RI, Sartono melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan |
Melihat fenomena ini, Sartono sebagai anggota DPR/MPR RI melalui Tenaga Ahlinya di Dapil VII Jatim (Kabupaten Ponorogo, Pacitan, Magetan, Ngawi dan Trenggalek) turut merasa bertanggung jawab untuk melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan masyarakat untuk menyerap saran dan masukan demi kemajuan Indonesia ke depannya.
Acara ini dilaksanakan kemarin bertempat di Balai Desa Kuwon, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dengan melibatkan mahasiswa, pelajar, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan pemerintah setempat.
Baginya, globalisasi dan keterbukaan informasi serta pesatnya kemajuan ekonomi memberikan dualisme efek. “Satu sisi memberikan dampak positif, namun di sisi lain berpotensi menjadikan indikasi lunturnya wawasan kebangsaan akibat tidak bisa menyaring pengaruh luar yang berujung pada perilaku disintegrasi bangsa. Oleh karenanya, globalisasi harus disikapi dengan cara yang bijak dan diterjemahkan dalam perilaku berbangsa secara terhormat,” kata Imam Mahfud selaku Tenaga Ahli Sartono.
Dalam kesempatan trersebut ada 3 Pemateri yang memberikan wawasan tentang ideologi kebangsaan yang melibatkan unsur TNI, yaitu Pelda Sudarto dan juga Polri yaitu AKP. Suprapto serta Imam Mahfud selaku Tenaga Ahli dari anggota DPR RI Sartono. Tampak hadir juga dalam acara tersebut Kepala Desa Kuwon, Basuki.
Pada kesempatan tersebut Basuki mengapresiasi kepedulian terhadap situasi bangsa oleh Sartono yang merupakan tokoh asli Kabupaten Pacitan. “Acara ini sangat positif yang perlu dijadikan agenda berkelanjutan di masyarakat mengingat semakin modernnya masyarakat kita dan semakin terkikis dengan dengan budaya asing sehingga kadang malah mengabaikan nilai-nilai kebangsaan yang menjadi jati diri bangsa Indonesia,” ungkap Basuki.
Dalam acara tersebut pemateri menyampaikan betapa pentingnya nilai-nilai Pancasila, UUD 45 dan Amandemen, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI menjadi landasan berfikir dan bertindak bagi kita sebagai warga negara Indonesia. “Karena jika empat ideologi dasar ini tidak dipegang teguh niscaya Indonesia akan mudah digoyang dan diganggu oleh kepentingan asing,” ujar Imam Mahfud. Sehingga akan memunculkan disintegrasi bagsa instabilitas politik dan ekonomi serta terancamnya tatanan sosial masyarakat yang harmonis.
Lebih lanjut dia memaparkan bahwa dalam menghadapi MEA 2015 masyarakat harus siap dan mempunyai daya saing baik secara SDM dan juga secara produk, jangan sampai Indonesia hanya sebagai pasar dan juga penonton dalam pasar Global Asia.
“Kita sudah merasakan sekarang ini kita menjadi pasar dari negara tetangga, mulai kendaraan, pakaian, buah-buahan bahkan cemitipun kita impor dari china. Sehingga dipandang sangat penting untuk melakukan inovasi dan trobosan terhadap hasil dari produk lokal. Dan disinalah negara harus hadir, memberikan stumulan dan juga pengamanan terhadap produk lokal serta memberikan edukasi dan juga inovasi sehingga kita tidak kalah dengan negara-negara tetangga,” tutupnya. (TIM LK)