Sesuai dengan tujuannya yaitu reses sebagai upaya menjemput aspirasi masyarakat, jadi, apa yang disampaikan masyarakat tersebut diupayakan dapat terealisasi. Pada saat di Kabupaten Trenggalek, ia berkunjung di Desa Sabirejo untuk bertemu msyarkat disana, kemudian dilanjutkan di Desa Pule Kecamatan Pule dengan melakukan santunan kepada anak-anak yatim.
“Banyak keluhan dan aspirasi yang disampaikan kepada saya, terlebih banyak masalah paska kenaikan harga BBM bersubsidi,” ujarnya.
Pembagian PSKS yang merupakan kompensasi dari kenaikan harga BBM masih juga menimbulkan masalah dimana tidak akuratnya data yang dimiliki Pemerintah sehingga tidak tepat sasaran.
“Harus ada pemutakhiran data yang dilakukan oleh pemerintah, bila hal ini dibiarkan terus akan mengganggu keharmonisan dan kesenjangan diantara masyarakat itu sendiri,”terangnya.
Terpisah Kepala Desa Pule mengeluhkan atas rencana pemerintah mencabut pupuk bersubsidi, padahal pupuk bersubsidi sangat bermanfaat bagi petani ditengah berbagai masalah dan kendala yang dihadapi sekarang ini.
“Pencabutan pupuk bersubsidi harus dievaluasi dulu, daripada dicabut harusnya diperbaiki masalah jalur distribusinya, dimana sebenarnya disini letak masalah pupuk saat ini,”jelasnya.
Pemerintah yang baru saat ini harus lebih peka terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat karena inilah suara riil arus masyarakat bawah yang cenderung terabaikan.*(Tim)