PONOROGO,- "Wong Islam Kudu Duwe Mental Usaha", ungkapan tersebut diutarakan dan dijabarkan oleh pimpinan pusat Muhammadiyah DR. Abdul Mu'ti, M.Ed. pada saat peletakan batu Pertama pembangunan Pusat Bisnis Muhammadiyah yang ada di Jalan Soekarno Hatta Ponorogo pada Sabtu (17/01).
Komunitas muslim yang mayoritas di Ponorogo umumnya di Indonesia harus bangkit dan tidak boleh terlena oleh keberadaan saat ini.
Orang asli Pekalongan yang secara khusus datang ke Ponorogo untuk meresmikan bisnis centre ini menjabarkan bagaimana generasi kita lembek dan lebih senang menjadi pegawai.
"Orang dulu menyebut golongan pegawai itu dengan golongan priyayi yang sebenarnya itu bentuk sindiran yang maksudnya piyek anak ayam. Karena para pegawai itu sudah diatur pendapatannya seumur hidup dan tidak boleh lebih besar," terangnya.
Selanjutnya, Abdul Mu'ti bercerita panjang lebar untuk memompa semangat muslim bagaimana nilai ibadah tidak bisa lepas begitu saja dari nilai ekonomi. Bahkan bila ekonomi dipegang oleh non muslim atau kapitalis akan menumbuhkan mental yang menjauhkan sifat keberagamaan. "Kalau dakwah bill hal ya dengan membangun sentra ekonomi, dan ini potensi besar karena warga senang dengan slogan syar'i halal," urainya.
Lebih lanjut, pintanya, perbelanjaan yg dikelola warga muslim juga harus kompetitif, bukan hanya mengandalkan slogan belanja sambil bersedekah. "Lebih dari itu persaingan juga harus dipikirkan, segi harga kwalitas dan semuanya juga harus siap bersaing," tambahnya.
Peletakan Batu Pertama Pusat Bisnis Muhammadiyah Ponorogo ini berbarengan dengan kegiatan puncak peringatan Milad Muhammadiyah ke 102 H dan Songsong Muktamar Muhammadiyah ke-47 Makasar bulan Agustus 2015. Rencananya, pembangunan 2 lantai menyatu dengan masjid duwur.
Sejumlah pengurus dan ulama Muhammadiyah Ponorogo semacam Abidin Cahyono, Ahmad Munir, Zainun Sofwan, Aris Sudarly Yusuf Ati' Khoiriyah nampak serius mengikuti prosesi.*(Juw/Dee/Han)