PONOROGO,- Dugaan penyelewengan anggaran desa oleh perangkat Desa Madusari Kecamatan Siman dilaporkan ke Polisi. Hal ini karena uang hasil sewa tanah desa belum juga dilaporkan ke Ketua Panitia Lelang.
Sebelumnya sudah dibentuk dan kesepakatan dari semua panitia lelang, yaitu antara ketua panitia lelang Muhamad Yani, bendahara lelang Atim yang menjabat sebagai Kaur, dan hariyato Sambong Desa Madusari, laporan sewa tanah, baru bisa masuk setelah terkumpul semua dengan batas waktu pertengahan bulan Desember 2015.
Uang dari sewa dari tanah desa 28.160.000 dengan rincian 1.600.000 per kotak dengan jumlah keseleruhan 18 kotak,"ujar Muhamad Yani Ketua Panitia Lelang sekaligus Pelapor dalam dugaan penyelewengan ini.
Lebih lanjut ia menambahakan, hingga saat ini uang hasil penjualan tersebut tidak tahu arah rimbanya.
"Sekarang yang dibawa bendahara pantia, hanya 5.300.000, dan yang di bawa anggota lelang 13.760.000. Kemudian menurut aturan seharusnya tidak boleh membawa uang sebelum diserahkan oleh ketua panitia. Bendahara desa diduga menyalah gunakan wewenang dan menerima uang 9.600.000."Jelasnya.
Sering kali ketua panitia lelang, mengajak rapat bendahara dan anggota lelang namun tidak kunjung bersedia hingga diberi sampai batas waktu yg ditentukan.
. akaaka dari itu, karena di anggap penggelapan dana kas desa, kita melaporkan perangkat dan Kepala Desa ke Polsek Siman, karena menyalah gunakan wewenang, terbukti menggunakan anggaran sebelum dilelang dan terbentuk panitia, dengan alasan kas desa habis,"terang Yani.
. Pihaknya meminta pihak kepolisian, dengan adanya kasus ini mohon untuk segera ditindak lanjuti, krn sebagai shock terapy bagi desa, dan sekaligus menjadi acuan terealisasi UU Desa nantinya.(Dee)
