beberapa titik penumpukan sampah terlihat di beberapa sudut pasar. Hal ini dikeluhkan para penjual maupun pembeli karena bau serta sangat merusak pemandangan bila hal ini dibiarkan terus menerus, minimnya petugas yang aktif bekerja mengangkut sampah mengaku kewalahan, karena volume sampah yang tidak sebanding dengan kontainer maupun bak penampungan..
“Kenaikan volume sampah sudah terjadi setiap hari, hingga saat ini masih cukup banyak, bahkan terkadang sampai membeludak kemana-mana," kata Watini (50) salah satu masyarakat Desa Simoroto yang setiap harinya berbelanja di pasar ini.
Peningkatan volume sampah juga berdampak ke saluran air. banyak
sampah menumpuk. Selain itu, sampah juga masuk ke selokan dan mengakibatkan
saluran air tak lancar. “Akibatnya, nyamuk semakin banyak. Warga sangat
terganggu,”imbuhnya.
Hal senada disampaikan pedagang, Wisnu (31). Menurut dia setiap hari memang ada truk yang mengangkut bak sampah untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Tapi tingginya aktifitas pasar berakibat bertambahnya volume sampah.
“Bak sampah yang tersedia selalu penuh. Walau selalau ada satu bak sampah. Jadi banyak yang belum tertampung,” katanya.
Dia berharap, pedagang sadar menjaga kebersihan lingkungan. Kemudian kepada pemkab khususnya dinas kebersihan untuk segera mungkin mengatisipasi hal ini, dimana pengelolaan sampah adalah indikator daerah bisa memperoleh penghargaan sebagai kota adipura.
”kalau ini dibiarkan terus menerus, jelas akan berdampak
kepada masalah kesehatan masyrakat, kebersihan kota
dan lain sebagainya,”terangnya.*(Dee)