Ibu Maryana salah satu pengrajin batik sekaligus tokoh batik Ponorogo yang sampai sekarang ini masih bertahan, maryana memulai usaha batiknya sejak tahun 1985, di rumahnya di jalan semeru kelurahan nologaten ponorogo dengan di bantu beberapa rekan kerjanya(maryana menyebut karyawannya) dia terus memproduksi berbagai motif batik ponorogo,
Untuk pemasaran sendiri, maryana mendapat pesanan ke berbagai kota seperti Surabaya solo, yogja, jakarta dan beberapa kota d jawa, walau proses produksinya yg lama tetapi selalu berusaha untuk memenuhi target daripada pemesannya,”jelas wanita paruh baya ini
Yang membedakan batik ponorogo dan sampai saat ini masih di sukai oleh pecinta batik adalah nuansanya lain dari batik-batik dari kota lainnya.
Walau tanpa bantuan dari Pemerintah maryana tidak henti-hentinya dan selalu berusaha untuk terus berkarya agar batik ponorogo tidak punah atau hilang ditelan jaman, karena batik sudah menjadi dunianya,”tutur Maryana ketika di rumahnya.
Adapun untuk modal produksi sebenarnya maryana berkeinginan untuk meminjam bank akan tetapi karena dirasa bunganya yang terlalu tinggi bagi maryana cukup memberatkan, sedang proses produksi batik itu memakan waktu yg cukup lama, jadi tidak sesuai degan prosedur pengembalian yg diberikan oleh pihak bank.
Untuk promosi maryana sering melakukan pameran batiknya bahkan sempat beberapa kali dia diundang oleh kedutaan Indonesia di luar negeri untuk memdemonstrasikan dan mempromosikan batik ponorogo. Jlentreh maryana sambil menunjukkan hasil batik karya nya.
Ke depannya maryana berkeinginan meregenersi dengan cara memperkenalkan batik kepada anak dan remaja supaya mereka mau peduli dan melestarikan batik ponorogo dan Semoga degan adanya publikasi seperti ini berdampak pada investor atau Perhatian dari Pemerintah setempat agar batik ponorogo berkembang dan kembali bangkit seperti dulu lagi. tutupnya (dee)
